Setiap orang pasti memiliki moment yang mebahagiakan, namun kurang afdol rasanya jika kebahagiaan tersebut tidak bisa dibagikan kepada orang lain. Profesor Sekolah Bisnis Harvard Michael Norton melakukan penelitian tentang topik ini pada tahun 2008. Penelitiannya menyimpulkan bahwa memberi sejumlah uang kepada orang lain dapat meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan. Ini juga jauh lebih baik daripada menghabiskan untuk diri sendiri. Hal ini juga membantah pandangan bahwa banyak orang takut kehabisan kekayaan ketika mereka berbagi kekayaan dengan orang lain. Tidak hanya itu, ada banyak manfaat berbagi yang tidak disadari orang. Bahkan, beberapa orang mengatakan bahwa berbagi seringkali mengawali kesuksesan mereka. Lalu apa manfaat lain dari berbagi? Berikut uraiannya
- Membawa Kebahagiaan
Orang dermawan yang pemarah jarang ditemui. Orang yang suka berbagi kekayaan, waktu dan pengalaman biasanya adalah orang yang bahagia. Biasanya mereka juga berpikir bahwa mereka ingin berkontribusi pada hal-hal yang membuat mereka bahagia. Ada banyak cara untuk berbagi. Misalnya berdonasi untuk rekontruksi bangunan sebuah Lembaga Sosial, mengajak orang lain untuk ikut serta berbagi, berdonasi ilmu dan tenaga , atau sekedar berbagi rezeki dengan teman-teman.
2. Mengurangi Stress
Mengalami kesulitan ekonomi dapat menyebabkan stress? Bagaimana jika dikaruniai rezeki lebih? Apa masih mengalami stress juga?
Elizabeth Scott pakar menangani masalah stress menjelaskan bahwa salah satu faktor terbesar penyebab stress adalah kekurangan uang, Bahkan orang yang berkecukupan sekalipun dapat terkena stress bila tidak bisa mengatur keuangannya.
Elisabeth menambahkan bahwa “Berbagi rezeki meski sedikit dapat mengurangi resiko terjadinya stress dan dapat menambah sedikit relaksasi pada pikiran. Rasa bahagia tersebut dapat meredam pikiran kalut. Jadi berbagilah meskipun sedikit”
3. Menularkan Kepedulian Terhadap Lingkungan Sekitar
Kebanyakkan orang merayakan momen Bahagia mereka dengan cara berbagi. Seperti pada saat seseorang mendapatkan jabatan, merayakan sesuatu, mencapai target atau tujuan tertentu dan sebagainya.
Dan hal tersebut tumbuh menjadi kebiasaan di lingkungan mereka.Seperti contoh, Arif baru saja mendapatkan jabatan baru di kantornya. Lalu Arif berbagi kebahagian tersebut pada teman temannya, pada saat temannya yang lain juga mendapat promosi naik jabatan maka ia terdorong untuk berbagi seperti yang Arif lakukan. Bukankah menjadi kebagahiaan tersendiri dapat menularkan hal baik?
4. Membangun Relasi yang Luas
Orang yang Bahagia (dermawan), baik, dan murah hati cenderung memiliki relasi yang luas dan disenangi banyak orang. Bahkan sikap berbagi juga dapat mengeratkan hubungan yang sempat renggang seperti yang dijelaskan dalam Q.S An Nahl ayat 90:
اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
Artinya:
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.
5. Meningkatkan Imun Tubuh
Manfaat penting dari berbuat baik lainnya yaitu dapat memaksimalkan produksinya hormon kebahagiaan yang diproduksi oleh seluruh kelenjar yang ada di tubuh kita. Sehingga dapat membantu otak menyalurkan energi positif ke seluruh tubuh. Hal ini membantu organ dalam kita bekerja lebih baik dan tidak mudah sakit. Pada saat seseorang terbiasa melakukan hal-hal baik dan Bahagia dalam mejalani hidup maka berbagai penyakit tidak dapat mengganggu.
Luar biasa, sangat mencerahkan bagi kami
Asslkm, Pak Imam